*** SELAMAT DATANG DI PORTAL PPNI KOTA BEKASI *** Sekretariat Kantor PPNI Kota Bekasi Pukul 10:00 s.d 17:00 dengan alamat : Jl. Raya Rw. Bugel, RT.009/RW.025, Harapan Jaya, Kec. Bekasi Utara, Kota Bks, Jawa Barat 17124 *** *** SELAMAT DATANG DI PORTAL PPNI KOTA BEKASI *** *** Sekretariat Kantor PPNI Kota Bekasi Pukul 10:00 s.d 17:00 dengan alamat : Jl. Raya Rw. Bugel, RT.009/RW.025, Harapan Jaya, Kec. Bekasi Utara, Kota Bks, Jawa Barat 17124 *** *** SELAMAT DATANG DI PORTAL PPNI KOTA BEKASI *** *** Sekretariat Kantor PPNI Kota Bekasi Pukul 10:00 s.d 17:00 dengan alamat : Jl. Raya Rw. Bugel, RT.009/RW.025, Harapan Jaya, Kec. Bekasi Utara, Kota Bks, Jawa Barat 17124 *** *** SELAMAT DATANG DI PORTAL PPNI KOTA BEKASI *** *** Sekretariat Kantor PPNI Kota Bekasi Pukul 10:00 s.d 17:00 dengan alamat : Jl. Raya Rw. Bugel, RT.009/RW.025, Harapan Jaya, Kec. Bekasi Utara, Kota Bks, Jawa Barat 17124 *** ***
*-* Helpdesk PPNI Kota Bekasi +62 822-2101-0159 | Instagram @ppni_kotabekasi *-* Helpdesk PPNI Kota Bekasi +62 822-2101-0159 | Instagram @ppni_kotabekasi *_* Helpdesk PPNI Kota Bekasi +62 822-2101-0159 | Instagram @ppni_kotabekasi *_* Helpdesk PPNI Kota Bekasi +62 822-2101-0159 | Instagram @ppni_kotabekasi *_* Helpdesk PPNI Kota Bekasi +62 822-2101-0159 | Instagram @ppni_kotabekasi *_*

Telusuri

Minggu, 12 April 2020

SIKAP BERSAMA ORGANISASI PROFESI TERHADAP PENOLAKANAN PEMAKAMAN JENAZAH TENAGA KESEHATAN


Infokom DPP PPNI - Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPP PPNI) melalui Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah, bersama Organisasi Profesi (OP) lainnya menyampaikan sikap atas penolakan jenazah tenaga kesehatan yang meninggal dunia dalam manjalankan tugas menangani pandemi Covid-19.



Infokom DPP PPNI - Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPP PPNI) melalui Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah, bersama Organisasi Profesi (OP) lainnya menyampaikan permohonan dispensasi kepada Gugus Tugas Covid-19, TNI dan POLRI berkaitan dengan pemberian izizn mobilisasi tenaga kesehatan yang berasal dari luar kota dengan menggunakan kartu tanda anggota atau dengan ID card demi keberlangsungan dalam manjalankan tugas menangani pandemi Covid-19.


Rabu, 08 April 2020

Demi Perlindungan Nakes, OP Bekerjasama Dengan AXA Mandiri

Infokom DPP PPNI - Perkembangan terhadap pandemi Coronavirus disease (Covid-19) di Indonesia masih menunjukkan kecenderungan meningkat.
Menurut data yang dilansir dari situs kemenkes.go.id memperlihatkan jumlah kumulatif kasus Covid-19 hingga Senin, 6 April 2020 adalah sebanyak 2.491 positif, 192 sembuh, dan 209 meninggal.
Dampak dari Covid-19, petugas kesehatan yang berada di garda terdepan berperang melawan Covid-19 turut pula meninggal dunia, sebagai akibat langsung terinfeksi virus penyebab maupun karena kelelahan dalam menangani pasien yang semakin meningkat jumlahnya.
Hingga saat ini tenaga kesehatan yang meninggal akibat Covid-19 tercatat 6 Perawat dan 19 Dokter.
Melalui berbagai upaya telah dilakukan oleh para pihak pemerintah, BUMN, swasta, LSM, dan sebagainya, termasuk juga organisasi profesi dalam mengatasi permasalahan pandemi Covid-19.
Adapun upaya yang dilakukan meliputi pencegahan penyebaran, penanganan masyarakat terdampak, dan perlindungan terhadap tenaga kesehatan.
Sebagai bentuk upaya tersebut, telah dilakukan kerjasama lebih spesifik antara Bank Mandiri (bank BUMN) dengan organisasi profesi dalam bentuk pemberian asuransi jiwa dari AXA Mandiri bagi tenaga kesehatan.
Pelaksanaan kerjasama yang melibatkan pihak Bank Mandiri, Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) berlangsung di Mandiri Club Jalan Mataram, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, DKI Jakarta, Rabu (1/4/2020).
Pada kesempatan itu, Menteri BUMN Erick Thohir menyaksikan langsung penyerahan secara simbolis dari Royke Tumilaar (Dirut Bank Mandiri Tbk) kepada Daeng M. Faqih (Ketua Umum PB IDI) dan Harif Fadhillah (Ketua Umum DPP PPNI).
Dalam tahap awal ini, yang akan mendapatkan asuransi jiwa adalah tenaga kesehatan yang bertugas di rumah sakit rujukan Covid-19, di daerah episentrum wabah. Sejumlah 35.000 tenaga kesehatan dialokasikan akan menerima manfaat, yang terbagi ke dalam 3 klasifikasi yaitu dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lain, dengan total pertanggungan 1 Triliun.
Adapun nilai manfaat untuk perawat, adalah 25 juta per-jiwa. Asuransi ini hanya untuk 1 tahun mulai 1 April 2020.
Setelah prosesi kerjasama, Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah dalam kesempatan berbeda, menyampaikan keterangan dan mekanisme proses pengajuan klim dari AXA Mandiri bagi tenaga kesehatan tersebut.
“Kerjasama antar organisasi profesi dengan Bank Mandiri dalam rangka salah satu partisipasi pihak lain, khususnya Bank Mandiri untuk memberikan apresiasi kepada tenaga kesehatan,” terang Harif Fadhillah di Graha PPNI, Jakarta, Senin (6/4/2020).
Harif Fadhillah menjelaskan bahwa kerjasama tersebut mulai berlaku sejak tanggal 1 April 2020. Selain itu, ketentuan yang lain yaitu diperuntukkan bagi tenaga kesehatan yang bertugas di rumah sakit rujukan Covid-19 yang telah ditunjuk oleh pemerintah.
Dijelaskannya lagi, rumah sakit itu tidak semua rumah sakit rujukan tetapi rumah sakit rujukan yang tahap awal ini yang ada kerjasama dengan AXA Mandiri.
“Memang tidak semua yang meninggal itu otomatis bisa mendapatkan manfaat itu, tapi dilihat dulu rumah sakit rujukan atau tidak, dan rumah sakit rujukan itu ada kerjasama atau tidak dengan AXA Mandiri, yang secara prinsipnya itu,” ungkap Harif Fadhillah.
“Namun secara teknisnya pastilah pimpinan sarana pelayanan kesehatan, yang hubungannya dengan pihak asuransi,” tutur Harif Fadhillah.
Melalui siaran pers DPP PPNI sebelumnya, Rabu (1/4) sehubungan kerjasama OP dengan asuransi jiwa AXA Mandiri untuk perlindungan tenaga kesehatan. PPNI berharap agar tidak ada lagi korban jiwa akibat Covid-19 terhadap Perawat, Dokter, maupun tenaga kesehatan lainnya, juga masyarakat. Namun asuransi jiwa ini adalah bentuk dukungan para pihak dalam ikut berperang melawan virus corona.
DPP PPNI juga menghimbau kepada sejawat Perawat dan Tim Kesehatan untuk senantiasa menjalankan semua protokol penanganan Covid-19 dan menjaga daya tahan tubuh, dengan nutrisi dan istirahat yang cukup.
Sementara itu, bagi masyarakat umum hendaknya selalu mematuhi arahan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, dan bagi pemerintah pusat dan pemerintah daerah, rumah sakit, dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya untuk menyediakan dan mencukupi kebutuhan akan APD yang terstandar, rumah singgah bagi tenaga kesehatan, serta mengedukasi masyarakat untuk tidak menstigma dan menolak petugas kesehatan yang pulang ke rumah tinggal di lingkungannya.
Hanya melalui kerjasama semua komponen bangsalah, perang melawan Covid-19 dapat dimenangkan. (IR) - https://ppni-inna.org/index.php/public/information/news-detail/812 

Sabtu, 04 April 2020

KUMPULAN POSTER FLAYER PPNI KOTA BEKASI











Update 1.677 Pasien Positif Covid-19

Hingga 1 April 2020 total pasien konfirmasi positif Covid-19 mencapai 1.677. Total pasien sembuh 103 orang, dan 157 pasien meninggal.

Pasien tersebut tersebar di 32 provinsi dan ada 1 provinsi masih dalam proses verifikasi di lapangan.

Jubir Pemerintah untuk Covid-19 dr. Achmad Yurianto mengatakan gambaran jumlah pasien itu memberikan bukti bahwa penularan di luar masih terjadi, kontak dekat masih diabaikan, dan kemudian cuci tangan masih belum dijalankan dengan baik.

''Saya berharap bahwa kita semuanya harus bisa bekerja sama, kita harus bisa memastikan bahwa kita mampu berperan secara aktif dalam kaitan ini,'' katanya pada Konferensi Pers di Gedung BNPB, Jakarta, Rabu (1/4).

Kita sadari bahwa virus ini berpindah kerena dibawa oleh manusia. Kalau tidak terkendali akan menimbulkan permasalahan serius. Untuk itu pemerintah telah mendistribusikan 475.200 kit rapid test ke seluruh dinas kesehatan provinsi.

Tak hanya itu, lebih dari 6.500 spesimen yang dikirimkan ke 34 laboratorium di seluruh Indonesia. Spesimen itu selanjutnya digunakan untuk menentukan diagnosa dari pemeriksaan PCR.

''Lebih dari 349 ribu APD telah terdistribusi dan terus akan kami lakukan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan yang menjadi lini terdepan. 360 rumah sakit rujukan telah disiapkan baik itu RS pemerintah, RS TNI Polri, RS BUMN, maupun RS swasta,'' ucapnya.

Pemerintah, lanjut dr. Achmad, akan melangkah lebih agresif lagi untuk menemukan kasus baru dan kemudian melakukan isolasi agar bisa memutus secara tegas rantai penularan yang lebih luas.

Hotline Virus Corona 119 ext 9. Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak[at]kemkes[dot]go[dot]id (D2)

DPP PPNI Upaya Mengutamakan Keselamatan & Keamaman Perawat

Infokom DPP PPNI - Langkah pengamanan dan penyelamatan terhadap tenaga keperawatan pada saat menangani pandemi Covid-19 menjadi prioritas bagi Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).

Sebagai bentuk kepedulian dan rasa tanggungjawab melindungi anggotanya,  DPP PPNI menyalurkan langsung Alat Pelindung Diri (APD) ke rumah sakit di wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) dan sekitarnya.

Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah turut serta membagikan secara langsung APD bersama Satuan Tugas Covid-19 DPP PPNI.

“Bantuan ini tidak seberapa dibanding dengan kebutuhan sebenarnya, tapi ini adalah salah satu upaya bentuk perhatian kita kepada anggota, sambil kita mencari sumber-sumber lain yang bisa menyediakan lebih banyak lagi,” terang Harif Fadhillah setelah menyalurkan bantuan APD di RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin (30/3/2020). 

Harif Fadhillah menjelaskan bahwa DPP PPNI menyiapkan dan memberikan bantuan APD (satu set/coverall) dengan harapan, agar dapat membantu pada unit khusus yang memerlukan APD secara lengkap, dikarenakan menurutnya, semakin hari kasus PDP dan positif Covid-19 semakin meningkat, sehingga keselamatan perawat itu yang menjadi utama.

“Mudah-mudahan dengan kita seperti ini, yang diserahkan ini sebenarnya dari teman-teman perawat juga, semua donasi teman-teman perawat, kemudian ada anggaran dari PPNI, artinya ini juga milik perawat, dari perawat dan untuk perawat. Saya kira sesuatu yang memang harus kita budayakan,” tutur Harif Fadhillah. 

Diungkapkannya pula, berdasarkan permintaan akan APD, data yang masuk sudah hampir 3.900 rumah sakit dan puskesmas, namun dikatakannya, PPNI itu bukan sebuah negara, dan yang dapat memenuhi hal itu sebenarnya dan harusnya adalah negara. Tentunya PPNI mencoba stimulasinya dan sebatas kemampuan PPNI dalam menyalurkannya. 

“Harapannya tersalurkan ke seluruh Indonesia, berarti kemungkinan tahap berikutnya pada tingkat wilayah (DPW), mudah-mudahan kita bisa mendapatkan barangnya,” sebut Harif Fadhillah.
Penyaluran APD diawali dengan mengunjungi Kantor DPD PPNI Kabupaten Bekasi, Jawa Barat sekaligus penyerahan simbolis APD dari Ketum DPP PPNI kepada Asep Sardi selaku Ketua DPD PPNI Kab Bekasi. 

Selanjutnya, penyaluran bantuan APD ke RSUD Kabupaten Bekasi, yang diterima langsung oleh Direktur beserta jajarannya dan perawat RSUD Kab Bekasi.   

Dalam kesempatan tersebut, pihak RSUD Kab Bekasi menyampaikan ucapan terima kasih kepada PPNI atas komitmennya untuk selalu menjaga keselamatan anggotanya. 

“Bantuan ini sangat bermanfaat, karena untuk mendapatkan coverall ini sangat sulit, alhamdulillah PPNI bisa mendapatkannya. Saya atas nama pimpinan RSUD mengucapkan banyak terima kasih, insya Allah bermanfaat dan saya berjanji juga untuk menjaga anak-anak saya, terutama juga perawat yang bertugas di RSUD Kabupaten Bekasi,” ucap Direktur RSUD Kab Bekasi dr. Marti.

“Harapan saya, penggunaan APD ini adalah bisa dipergunakan sesuai sasaran, karena memang untuk penggunaan APD ini ada level-levelnya dan ini kita utamakan levelnya yang menangani kasus COVID-19 secara langsung di RSUD Kabupaten Bekasi,”sambungnya.

Setelah itu, Satgas Covid-19 DPP PPNI melanjutkan penyaluran bantuan APD ke RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid, yang diterima secara simbolis oleh Kabid Keperawatan dr. Laela Nauvalya dan Mulyono selaku Ketua DPD PPNI Kota Bekasi.   
Berikutnya, Erwin dan Asep Gunawan (Gugus Tugas DPP PPNI) menyalurkan bantuan ke RS Hersa Jatirahayu, Kota Bekasi.

Disaat itu pula, Erwin yang juga Ketua DPP PPNI Bidang Kesejahteraan memberikan bantuan APD kepada Komariah selaku Ketua DPK RS Hersa Jatirahayu.

Distribusi APD dilanjutkan ke RS Sentra Medika, Cisalak, Kota Depok, Jawa Barat. Dikesempatan ini pula sekaligus memantau pelayanan RS tersebut dalam penanganan pasien Covid-19.

Ucapan terima kasih disampaikan pihak RS maupun pengurus PPNI yang menerima bantuan APD dengan  sangat antusias dan mengapresiasi misi kemanusian serta kepedulian DPP PNI kepada sesama sejawat perawat.

“Alhamdulillah ini di luar ekspetasi kita, kita tidak menyangka dari DPP PPNI datang ke DPK dan itulah support yang kami harapkan. Terus terang kami disini kekurangan APD juga keterbatasan SDM, karena kita bukan RS khusus untuk pasien infeksi, tapi kami selaku institusi pelayanan kesehatan, jadi kami atas nama perawat turut juga untuk menyehatkan bangsa. Kami tetap merawat pasien-pasien dengan permasalahan Covid, baik yang PDP maupun ODP dan yang positif. Ada beberapa pasien juga yang sudah dipulangkan karena dinyatakan sudah membaik kondisinya,” kata Hendi.

“Jadi hal ini menjadi support kami, atas kunjungan DPP ke DPK RS Sentra Medika Cisalak Depok ini. Semoga dengan adanya kunjungan ini teman-teman semakin giat, bersemangat dan berjuang dalam mengatasi masalah pandemi Covid 19 ini. Mudah-mudahan setelah ini, ada bantun dari DPW (PPNI Jawa Barat) yang kami harapkan juga,” imbuh Hendi yang juga Ketua DPK RS Sentra Medika.

Bantuan APD juga disalurkan kepada RS Bhayangkara Brimob Kelapa Dua, Depok yang mana RS tersebut sementara beralih fungsi hanya menangani pasien yang terpapar Covid-19. Pada malam itu, bantuan diterima langsung oleh Kevin yang merupakan pengurus DPK PPNI RS Bhayangkara.  (IR)

Update Covid-19 Selasa 31 Maret : 1.528 Positif, 81 Sembuh, 136 Kematian



Jakarta, 31 Maret 2020

Pada Selasa 31 Maret, terdapat penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 sebanyak 114 kasus, sehingga total ada 1.528 kasus yang tersebar di 32 provinsi. Penambahan juga terjadi pada pasien sembuh dan pasien meninggal.

''Ada 6 penderita Covid-19 sembuh, total 81 orang sembuh. Selain itu ada 14 kasus kematian baru sehingga total 136 kasus kematian,'' kata Jubir Pemerintah untuk Covid-19 dr. Achmad Yurianto pada Konferensi Pers di Gedung BNPB, Selasa (31/3).

Dalam penanganan Covid-19, ada 7 provinsi dan 41 kabupaten/kota yang telah menetapkan status siaga darurat bencana wabah Covid-19. Kemudian 16 provinsi dan 86 kabupaten/kota telah membentuk gugus tugas penanganan wabah tersebut.

''Beberapa daerah melawan Covid-19 dengan berbagai inovasi termasuk mengawasi mobilitas penduduk yang ada di wilayahnya. Oleh karena itu kami akan konsekuen dan bersungguh-sungguh untuk memutus penularan ini (Covid-19),'' ujarnya.

Dr. Achmad mengatakan bahwa kunci keberhasilan penanggulangan Covid-19 ini terletak pada setiap individu untuk menjaga jarak dalam berkomunikasi. Biasakan cuci tangan dengan sabun.

''Terbukti secara ilmiah bahwa penggunaan sabun ini akan menghancurkan virus itu. Oleh karena itu sebelum menyentuh wajah, sebelum makan, sebelum menyentuh mulut, pastikan tangan kita telah dicuci dengan bersih dengan menggunakan sabun setidaknya 20 detik,'' imbuhnya.

Ia mengimbau kepada masyarakat untuk menunda mudik sementara waktu hingga Covid-19 selesai. Karena virus tersebut menular seiring dengan mobilitas seseorang. Maka cara yang paling aman adalah diam di rumah dan tetap produktif di rumah.

Hotline Virus Corona 119 ext 9. Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak[at]kemkes[dot]go[dot]id (D2)

TERPOPULER

SERING DIKUNJUNGI